Ilmu adalah sesuatu yang
mulia. Artinya, ia juga memerlukan
tempat yang mulia. Yakni hati para pencari ilmu yang senantiasa bersih. Jika tidak,
adanya ilmu tidak malah membawa kepada keridhaan
Allah Subhanahu wa Taala, karena ia tidak memberikan manfaat kepada penuntutnya.
Nah, berikut ini adalah beberapa
sifat yang harus dimiliki oleh pencari ilmu, hingga diri mereka menjadi rumah
ideal bagi ilmu itu sendiri.
Akhlak
Mulia
Murid yang baik adalah mereka yang senantiasa membersihkan
hati dari akhlak yang tidak baik, seperti dengki, sombong, marah, atau merasa ta'ajub
terhadap dirinya. Bisa saja seseorang yang berakhlak buruk memperoleh ilmu, namun
bukan ilmu yang bermanfaat untuk akhiratnya.
Imam Al Ghazali mengibaratkan orang seperti itu bagai meminum racun, padahal
ia tahu bahwa yang diminumnya adalah racun mematikan.
Mengutamakan
llmu Dibanding Lainnya
Pencari ilmu hendaknya lebih menyibukkan diri kepada
ilmu dibanding akivitas-akivitas dunia lainnya. Hal ini sesuai dengan sebuah ungkapan
para salaf "llmu tidak akan memberikan sebagian darinya kepadamu, sebelum engkau
memberikan semuanya kepadanya.”
Tidak Sombong terhadap lmu dan Guru
Para murid wajib menghormati guru
mereka, sebagaimana tercermin dari apa yang dilakukan lbnu Abbas kepada Zaid bin
Tsabit. Lbnu Abbas rela mempersilakan Zaid menaiki tunggangannya, walau beliau harus
turun, dengan mengatakan, "Demikianlah perbuatan yang diperintahkan kepada
kita terhadap ulama.” (At Thabarani dishahihkan oleh Al Hakim). Sikap sombong terhadap
ilmu dan guru bisa menghalangi murid mendapatkan ilmu. Sebab, karena ia merasa cukup
dengan apa yang ia peroleh dan gengsi jika mengambil pengetahuan dari guru dan
ilmu yang ia anggap rendah.
Sabar Menjalani Tingkatan-tingkatan Keilmuan
llmu amatlah luas dan karena kelemahan
manusia dan keterbatasan umur, kita tidak mampu menguasai banyak ilmu dalam waktu
yang singkat, sehingga pencari ilmu hendaknya bersabar dalam melalui tingkatan-tinkatan
dalam penguasaan ilmu. Dan seorang penuntut
ilmu hendaklah tidak berpindah kepada materi ilmu lainnya, sebelum menguasai dengan
baik materi sebelumnya dan mengamalkannya jika ilmu tersebut berkenaan denganp perintah
agama.
Mengetahui llmu yang Diprioritaskan
Dalam dunia pendidikan, ada banyak
disipilin ilmu yang bisa dipelajari. Hal ini menuntut kepada pencari ilmu untuk
mengetahui mana ilmu yang harus dipelajari terlebih dahulu, dibanding ilmu
lainnya. Dalam lslam sendiri telah diperinci mana ilmu yang fardhu 'ain
dipelajari, dan mana yang fardhu kifayah. Juga sudah jelas mana ilmu sunnah, mubah,
makruh, dan haram dipelaiari.
Orientasinya Benar
Ilmu adalah sesuatu yang
mulia. Artinya, ia juga memerlukan
tempat yang mulia. Yakni hati para pencari ilmu yang senantiasa bersih. Jika tidak,
adanya ilmu tidak malah membawa kepada keridhaan
Allah Subhanahu wa Taala, karena ia tidak memberikan manfaat kepada penuntutnya.
Nah, berikut ini adalah beberapa
sifat yang harus dimiliki oleh pencari ilmu, hingga diri mereka menjadi rumah
ideal bagi ilmu itu sendiri.
Akhlak
Mulia
Murid yang baik adalah mereka yang senantiasa membersihkan
hati dari akhlak yang tidak baik, seperti dengki, sombong, marah, atau merasa ta'ajub
terhadap dirinya. Bisa saja seseorang yang berakhlak buruk memperoleh ilmu, namun
bukan ilmu yang bermanfaat untuk akhiratnya.
Imam Al Ghazali mengibaratkan orang seperti itu bagai meminum racun, padahal
ia tahu bahwa yang diminumnya adalah racun mematikan.
Mengutamakan
llmu Dibanding Lainnya
Pencari ilmu hendaknya lebih menyibukkan diri kepada
ilmu dibanding akivitas-akivitas dunia lainnya. Hal ini sesuai dengan sebuah ungkapan
para salaf "llmu tidak akan memberikan sebagian darinya kepadamu, sebelum engkau
memberikan semuanya kepadanya.”
Tidak Sombong terhadap lmu dan Guru
Para murid wajib menghormati guru
mereka, sebagaimana tercermin dari apa yang dilakukan lbnu Abbas kepada Zaid bin
Tsabit. Lbnu Abbas rela mempersilakan Zaid menaiki tunggangannya, walau beliau harus
turun, dengan mengatakan, "Demikianlah perbuatan yang diperintahkan kepada
kita terhadap ulama.” (At Thabarani dishahihkan oleh Al Hakim). Sikap sombong terhadap
ilmu dan guru bisa menghalangi murid mendapatkan ilmu. Sebab, karena ia merasa cukup
dengan apa yang ia peroleh dan gengsi jika mengambil pengetahuan dari guru dan
ilmu yang ia anggap rendah.
Sabar Menjalani Tingkatan-tingkatan Keilmuan
llmu amatlah luas dan karena kelemahan
manusia dan keterbatasan umur, kita tidak mampu menguasai banyak ilmu dalam waktu
yang singkat, sehingga pencari ilmu hendaknya bersabar dalam melalui tingkatan-tinkatan
dalam penguasaan ilmu. Dan seorang penuntut
ilmu hendaklah tidak berpindah kepada materi ilmu lainnya, sebelum menguasai dengan
baik materi sebelumnya dan mengamalkannya jika ilmu tersebut berkenaan denganp perintah
agama.
Mengetahui llmu yang Diprioritaskan
Dalam dunia pendidikan, ada banyak
disipilin ilmu yang bisa dipelajari. Hal ini menuntut kepada pencari ilmu untuk
mengetahui mana ilmu yang harus dipelajari terlebih dahulu, dibanding ilmu
lainnya. Dalam lslam sendiri telah diperinci mana ilmu yang fardhu 'ain
dipelajari, dan mana yang fardhu kifayah. Juga sudah jelas mana ilmu sunnah, mubah,
makruh, dan haram dipelaiari.
Orientasinya Benar
Bagi para pencari ilmu, niat baik
sebelum mencari ilmu adalah hal yang perlu diutamakan. Hendaknya mereka mencari
ilmu dalam rangka untuk wasilah mendekatkan diri kepada Allah, bukan untuk tujuan
meraih materi, kedudukan di mata manusia atau kekuasaan. Dalam sebuah Hadits disebutkan,
"Barangsiapa mencari ilmu yang bermanfaat
bagi akhirat, namun diinginkan darinya kenikmatan dunia, maka ia tidak akan
mencium bau surga." (Riwayat Abu Dawud).